Cicibugil.blogspot.com - Namaku adalah Yudi (bukan nama yang sebenarnya), dan aku kuliah di salah satu universitas swasta di Bandung. Aku berasal dari luar daerah dan aku tinggal di kost. Aku pun termasuk orang yang berada, serta sangat menjalankan keagamaan yang kuat. Apalagi untuk mencoba narkoba atau segala macam, tidak deh.
Kejadian ini bermula pada waktu kira-kira 4 bulan yang lalu. Tepatnya hari itu hari Selasa kira-kira jam 14:12, aku sendiri bingung hari itu beda sekali, karena hari itu terlihat mendung tapi tidak hujan-hujan. Teman satu kostan-ku mengatakan kepadaku bahwa nanti temannya anak SMU akan datang ke kost ini, kebetulan temanku itu anak sekolahan juga dan hanya dia yang anak SMU di kost tersebut.
NONTON BOKEP ONLINE
Setelah lama menunggu akhirnya orang yang ditunggu datang juga, kemudian temanku langsung mengajaknya ke tempat kamarku yang berada di lantai atas. Akhirnya aku dikenali sama perempuan tersebut, sebut saja namanya Vina. Lama-lama kami ngobrol akhirnya baru aku sadari bahwa hari menjelang sore. Kami bertiga bersama dengan temanku nonton TV yang ada di kamarku.
AGEN BOLA PIALA DUNIA 2018
Tak lama kemudian temanku pamitan mau pergi ke tempat temannya, katanya sih ada tugas. Akhirnya singkat cerita kami berdua di tinggal berdua dengan Vina. Vina hanya menatapku tanpa berkedip, akhirnya dia memberanikan diri untuk menggelitikku dan aku tidak tahu darimana dia mengetahui kelemahanku yang sangat vital itu kontan saja aku langsung kaget dan balik membalas serangan Vina yang terus menerus menggelitikiku.
Lama kami bercanda-canda dan sambil tertawa, dan kemudian diam sejenak seperti ada yang lewat kami saling berpandang, kemudian tanpa kusadari Vina mencium bibirku dan aku hanya diam kaget bercampur bingung. Akhirnya dilepaskannya lagi ciumannya yang ada di bibirku, aku pun heran kenapa sih nih anak? pikirku dalam hati.
Vina pun kembali tidur-tiduran di kasur dan sambil menatapku dengan mata yang uih.. entah aku tidak tahu mata itu seolah-olah ingin menerkamku. Akhirnya dia melumat kembali bibirku dan kali ini kubalas lumatan bibirnya dengan hisapan-hisapan kecil di bibir bawah dan atasnya. Lama kami berciuman dan terus tanpa kusadari pintu kamar belum tertutup, Vina pun memintaku agar menutup pintu kamarku, entah angin apa aku hanya nurut saja tanpa banyak protes untuk membantah kata-katanya.
Setelah aku menutup pintu kamar kost-ku Vina langsung memelukku dari belakang dan mencumbuku habis-habisan. Kemudian kurebahkan Vina di kasur dan kami saling berciuman mesra, aku memberanikan diri untuk menyentuh buah dadanya Vina yang kira-kira berukuran berapa ya..? 34 kali, aku tidak tahu jelas tapi sepertinya begitu deh, karena baru kali ini aku menuruni BH cewek. Dia mengenakan tengtop dan memakai sweater kecil berwarna hitam. Aku menurunkan tanktop-nya tanpa membuka kutangnya.
Kulihat buah dada tersebut.. uih sepertinya empuk benar, biasanya aku paling-paling lihat di BF dan sekarang itu benar-benar terjadi di depan mataku saat ini. Tanpa pikir panjang, kusedot saja buah dada Vina yang kanan dan yang kirinya aku pelintir-pelintir seperti mencari gelombang radio.
Vina hanya mendesah, “Aaahh.. aahh.. uuhh..”
Aku tidak menghiraukan gelagat Vina yang sepertinya benar-benar sedang bernafsu tinggi. Kemudian aku pun kepingin membuka tali BH tanktop-nya. Kusuruh Vina untuk jongkok dan kemudian baru aku melihat ke belakang Vina, untuk mencari resliting kutangnya. Akhirnya ketemu juga dan gundukan payudara tersebut lebih mencuat lagi karena Vina yang baru duduk di bangku SMU kelas 2 dengan paras yang aduhai sehingga pergumulan ini bisa terjadi.
Dengan rakusnya kembali kulumat dada Vina yang tampak kembali mengeras, perlahan-lahan ciumanku pun turun ke bawah ke perut Vina dan aku melihat celana hitam Vina yang belum terbuka dan dia hanya telanjang dada.
Aku memberanikan diri untuk menurunkan celana panjang Vina, dan Vina pun membantu dengan mengangkat kedua pinggulnya.
Vina pun tertawa dan berkata, “Hayo tidak bisa dibuka, soalnya Vina mempunyai celana pendek yang berwarna hitam satu lagi..” ejek Vina sambil tersenyum girang.
Aku pun dengan cueknya menurunkanya kembali celana tersebut, dan kali ini barulah kelihatan celana dalam yang berwarna cream dan dipinggir-pinggirnya seperti ada motif bunga-bunga, aku pun menurunkanya kembali celana dalam milik Vina dan tampaklah kali ini Vina dalam keadaan bugil tanpa mengenakan apapun.
Barulah aku melihat pemandangan yang benar-benar terjadi karena selama ini aku hanya berani berilusi dan nonton tidak pernah berbuat yang sebenarnya. Aku pandangi dengan seksama kemaluan Vina dengan seksama yang sudah ditumbuhi bebuluan yang kira-kira panjangnya hanya 2 cm tapi sedikit, ingin rasanya mencium dan mengetahui aroma kemaluan Vina.
Aku pun mencoba mencium perut Vina dan pusarnya perlahan tapi pasti, ketika hampir mengenai sasaran kemaluannya, Vina pun menghindari dan mengatakan, “Jangan dicium tempenya akh.. gelii..”
Vina mengatakan sambil menutup rapat kedua selangkangannya.
Yah, mau bagaimana lagi, langsung saja kutindih Vina, kucium-cium sambil tangan kiriku memegang kemaluan Vina dan berusaha memasukkanya ke dalam selangkangan Vina. Eh, Vina berontak
“iihh.. ge.. li..” ujar Vina.
Tahu-tahu Vina mendorong badanku dan terbaliklah keadaan sekarang, aku yang tadinya berada di atas kini berubah dan berganti aku yang berada di bawah, kuat sekali dorongan perempuan yang berbobot kira-kira 45 kg dengan tinggi 160 cm ini, pikirku dalam hati.
“Eh.. buka dong bajunya! masak sih Vina doang yang bugil Yudinya tidak..?” ujar Vina sambil mencopotkan baju kaos yang kukenakan dan aku lagi-lagi hanya diam dan menuruti apa yang Vina inginkan.
Setelah membuka baju kaosku, tangan kanan Vina masuk ke dalam celana pendekku dan bibirnya sambil melumat bibirku. Gila pikirku dalam hati, nih cewek kayaknya sdah berpengalaman dan dia lebih berpengalaman dariku. Perlahan-lahan Vina mulai menurunkan celana pendekku dan muncullah kemaluanku.
Tanpa basa-basi Vina memegangnya dan membimbingnya untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya Vina, langsung saja kutepis dan tidak jadi barang tersebut masuk ke lubang kemaluan Vina.
“Eh, jangan dong kalau buat yang satu ini, soalnya gue belum pernah ngelakuinnya..” ujarku polos. “Ngapain kita udah bugil gini kalau kita tidak ngapa-ngapain, mendingan tadi kita tidak usah buka pakaian segala,” ujar Vina dengan nada tinggi.
Akhirnya aku diam dan aku hanya menempelkan kemaluanku di permukaan kemaluan Vina tanpa memasukkanya.
“Begini aja ya..?” ujarku dengan nada polos.
Vina hanya mengangguk dan begitu terasanya kemaluanku bergesek di bibir kemaluan Vina tanpa dimasukkan ke dalam lubang vaginanya milik Vina, aku hanya memegang kedua buah pantat Vina yang montok dan secara sembunyi-sembunyi aku menyentuh bibir kemaluan Vina. Lama kami hanya bergesekan dan tanpa kusadari akhirnya kemaluanku masuk di dalam kemaluan Vina dan Vina terus-terusan menggoyang pantatnya naik-turun.
Aku kaget dan bercampur dengan ketakutan yang luar bisa, karena keperjakaan dalam hal ML yang aku jaga selama ini akhirnya hilang gara-gara anak SMU. Padahal sebelum-sebelumnya sudah ada yang mau menawari juga dan dia masih perawan lebih cantik lagi aku tolak dan sekarang hanya dengan anak SMU perjakaku hilang. Lama aku berpikir dan sedangkan Vina hanya naik-turun menggoyangkan pantatnya semenjak aku melamun tadi, mungkin dia tersenyum puas melihat apa yang baru dia lakukan terhadapku.
Yah, kepalang tanggung sudah masuk, lagi nasi sudah jadi bubur akhirnya kugenjot juga pantatku naik-turun secara berlawanan dengan yang dilakukan Vina, dan bunyilah suara yang memecahkan keheningan,
“Cplok.. cplok.. cplok..”
Vina mendesah kenikmatan karena kocokanku yang kuat dilubang vaginanya. Lama kami berada di posisi tersebut, yaitu aku di bawah dan dia di atas. Akhirnya aku mencoba mendesak Vina agar dia mau mengganti posisi, tapi dorongan tangannya yang kuat membatalkan niatku, tapi masa sih aku kalah sama cewek, pikirku.
Kudorong ia dengan sekuat tenagaku dan akhirnya kami berada di posisi duduk dan kemaluanku tetap berdiri kokoh tanpa dilepas. Vina tanpa diperintah menggerakkan sendiri pantatnya, dan memang enak yah gituan, pikirku dalam hati. Tapi sayang tidak perawan.
Akhirnya kudorong lagi Vina agar dia tiduran telentang dan aku ingin sekali melihat kemaluanku yang besar membelah selangkangan kemaluan Vina, makanya aku sambil memegang batang kemaluanku menempelkannya di lubang kemaluan Vina dan “Bless..” amblaslah semuanya. Kutekan dengan semangat “45” tentunya karena nasi sudah hancur. Kepalang tanggung biarlah kuterima dosa ini, pikirku.
Dengan ganasnya dan cepat kuhentakkan kemaluanku keras-keras di lubang kemaluan Vina dan kembali bunyi itu menerawang di ruangan tersebut karena ternyata lubang kemaluan Vina telah banjir dengan air pelumasnya disana, aku tidak tahu pasti apakah itu spermanya Vina, apakah hanya pelumasnya saja? dan Vina berkata,
“Loe.. udah keluar ya..?” ujarnya.
“Sembarangan gue belom keluar dari tadi..?” ujarku dengan nada ketus.
Karena kupikir dia mengejekku karena mentang-mentang aku baru pertama kali beginian seenaknya saja dia menyangka aku keluar duluan. Akhirnya lama aku mencumbui Vina dan aku ingin segera mencapai puncaknya.
Dengan cepat kukeluarkan kemaluanku dari lubang kemaluannya dan kukeluarkan spermaku yang ada diperutnya Vina, karena aku takut kalau aku keluarkan di dalam vaginanya aku pikir dia akan hamil, kan berabe. Aku baru sekali gituan sama orang yang yang tidak perawan malah disuruh tanggung jawab lagi. Gimana kuliahku!
Vina tersenyum dengan puas atas kemenangannya menggodaku untuk berbuat tidak senonoh terhadapnya. Huu, dasar nasib, dan semenjak saat itu aku sudah mulai menghilangkan kebiasaan burukku yaitu onani, dan aku tidak mau lagi mengulang perbuatan tersebut karena sebenarnya aku hanya mau menyerahkannya untuk istriku seorang.
Aku baru berusia 21 tahun saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar